Tutorial Membuat Website Portfolio Gratis Tanpa Coding (Canva + Notion)

Tutorial Membuat Website Portfolio Gratis Tanpa Coding (Canva + Notion)

Hai kamu! Pernah nggak sih kamu ngerasa minder karena belum punya website portfolio yang kece padahal kamu desainer grafis, ilustrator, atau freelancer digital?

Saya pernah. Bahkan dulu mikir bikin website itu ribet, harus bisa coding, beli domain, bayar hosting, pokoknya repot deh!

Eh ternyata saya salah besar. Sekarang, saya mau ajak kamu bikin website portfolio gratis tanpa coding, hanya pakai dua tools aja: Canva dan Notion.

Kenapa Canva dan Notion?

Jawaban simpelnya: mudah, gratis, dan powerful.

  • Canva dipakai buat desain tampilan visual kamu, seperti header, thumbnail, banner, dan elemen pendukung lainnya.
  • Notion jadi ‘mesin’ website kamu. Isinya: info tentang kamu, project, kontak, link sosmed, dan lain-lain.

Saya sudah menggunakan metode ini selama 2 tahun buat portfolio desain, dan hasilnya luar biasa. Bukan cuma tampak profesional, tapi juga hemat budget. Cocok banget buat pemula yang baru mulai.

Langkah-Langkah Membuat Website Portfolio dengan Canva + Notion

Oke, langsung aja kita mulai ya. Kamu tinggal ikutin langkah-langkah berikut ini.

1. Buat Akun Canva dan Notion

Kalau kamu belum punya, daftar dulu ya.

Gratis kok, dan proses pendaftarannya cepat banget.

2. Desain Header Portfolio di Canva

Langkah ini optional, tapi bikin tampilan websitemu jadi lebih keren.

Buka Canva, pilih "Custom Size", misalnya 1200 x 400 px. Desain header yang menggambarkan keahlianmu. Bisa tambahkan teks “Hi, I’m Raka — Graphic Designer” atau “Welcome to My Portfolio”.

Kalau bingung, cari template di Canva dengan keyword "Portfolio Header" atau "Website Banner".

Setelah selesai, download gambar dengan format PNG atau JPG.

3. Siapkan Halaman Portfolio di Notion

Di Notion, buat satu page baru dengan judul "My Portfolio".

Tambahkan bagian-bagian berikut ini (bisa pakai heading dan divider biar rapi):

  • Intro: Ceritakan siapa kamu, bidang apa yang kamu tekuni, dan minatmu.
  • Project Showcase: Upload gambar project kamu (misal dari Canva atau Behance), kasih sedikit deskripsi tentang project-nya.
  • Skillset: Tulis keahlian kamu, bisa dalam bentuk list atau bullet points.
  • Contact Me: Tambahkan email, nomor WhatsApp, atau link ke LinkedIn.

Kalau kamu pakai Notion versi gratis, semua fitur ini bisa dilakukan tanpa batasan loh!

4. Upload Gambar Header dari Canva ke Notion

Pada bagian paling atas halaman Notion, klik "Add Cover" dan upload header yang sudah kamu buat dari Canva tadi. Ini bikin halaman portfolio kamu tampil beda!

Tambahkan juga icon profil biar makin personal.

5. Publish Halaman Kamu

Setelah semuanya siap, klik tombol "Share" di pojok kanan atas, lalu aktifkan toggle "Share to web". Salin link-nya, dan boom — sekarang kamu punya website portfolio sendiri!

6. (Opsional) Kustom URL dengan Notion Link atau Super.so

Kalau kamu ingin URL-nya lebih kece, kamu bisa pakai layanan pihak ketiga seperti:

Contoh Portfolio Website dari Canva + Notion

Berikut contoh struktur halaman Notion saya:

  • 👋 Welcome!
  • 🧠 About Me
  • 🎨 Portfolio
  • ⚒️ Tools I Use
  • 📫 Contact

Dan ini contoh link-nya: raka-portfolio.notion.site (hanya contoh ya, bukan link aktif)

Tips agar Portofoliomu Terlihat Profesional

  • Gunakan desain yang seragam: satu tema warna, satu gaya font
  • Jangan terlalu ramai, keep it simple
  • Perbarui konten secara berkala (misal 1 bulan sekali)
  • Tambah testimoni dari klien jika ada

Kenapa Ini Cocok untuk Monetisasi?

Kamu bisa memasukkan link produk afiliasi, link ke channel YouTube kamu, atau bahkan link ke Shopee/website jual jasa di dalam halaman Notion.

Kalau kamu share website ini di media sosial, traffic bisa meningkat dan kamu bisa pasang link ke blog utama yang dimonetisasi pakai Google AdSense. Jadi, website ini bisa jadi pintu masuk traffic juga!

Pengalaman Pribadi

Awalnya saya juga ragu, "Apa iya Notion bisa jadi website portfolio?" Tapi setelah nyoba sendiri, ternyata malah jadi solusi hemat, cepat, dan gampang banget. Bahkan saya sempat dapet klien dari luar negeri yang lihat portofolio Notion saya loh.

Saya sudah membuktikan cara ini, jadi saya bisa membagikan cerita ini dengan yakin. Sekarang giliran kamu!

Kesimpulan

Jadi, bikin website portfolio sekarang gak harus ribet. Dengan Canva dan Notion aja, kamu bisa bikin website profesional tanpa perlu keluar uang banyak atau belajar coding rumit.

Mau nunggu sampai kapan? Yuk mulai sekarang! Tinggal daftar Canva dan Notion, lalu ikuti langkah-langkah di atas.

Kalau udah berhasil, share dong link portfolio kamu di komentar. Siapa tahu kita bisa saling support, saling follow, bahkan saling bantu promosi. Hehehehe 😄

Yuk Wujudkan Portfolio Digital Kamu Sekarang!

Artikel ini cocok dibagikan ke teman-temanmu yang masih bingung bikin portofolio, atau yang selama ini mikir "ah nanti aja deh bikin website-nya".

Jangan lupa bookmark dan share ya 😉

Salam kreatif dari saya — semoga makin banyak yang sadar bahwa website keren itu bisa dibuat gratis, dan yang penting niat & konsistensi dulu.

Tag: Website Portfolio, Canva, Notion, Tutorial Pemula, Tanpa Coding, Gratis, Freelance, Desain, Digital Marketing

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Lampu Tidur Unik dari Botol Bekas dan LED USB

Gambar
Cara Membuat Lampu Tidur Unik dari Botol Bekas dan LED USB Halo sobat kreatif! Siapa sangka, barang-barang bekas di rumah bisa disulap jadi sesuatu yang keren dan berguna. Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman pribadi saya membuat lampu tidur unik dari botol bekas dan lampu LED USB. Hasilnya? Estetik, fungsional, dan tentu saja hemat biaya! Hehehe... Kenapa Botol Bekas? Saya sudah cukup lama suka bikin barang DIY dari bahan bekas. Awalnya karena iseng, tapi sekarang malah jadi kebiasaan. Salah satu bahan paling gampang didapat ya botol bekas . Mau botol plastik atau kaca, semua punya potensi. Saya yakin, di rumah kamu pasti ada satu-dua botol bekas bekas minuman, kan? Dari sudut pandang saya, menggunakan botol bekas untuk lampu tidur bukan cuma soal kreativitas, tapi juga bagian dari upaya kecil untuk mengurangi sampah rumah tangga . Bayangin kalau banyak orang melakukan hal yang sama, berapa banyak sampah yang bisa ditekan? Sekali dayung dua ...
Baca selengkapnya

Cara Membuat WiFi Extender Sederhana dengan Kaleng Minuman

Gambar
Cara Membuat WiFi Extender Sederhana dengan Kaleng Minuman Ditulis oleh Blogger Receh, Pengalaman Pribadi, Life Hack Hemat & Kreatif Pembuka: Sinyal WiFi Lemah? Saya Juga Pernah! Siapa sih yang tidak kesal, sinyal WiFi kita lemah? Apalagi pas lagi enak-enaknya nonton YouTube, scroll TikTok, atau lagi kerja WFH, eh sinyalnya malah buffering. Padahal masih satu rumah, tapi kenapa ya? Di dalam kamar kok sinyalnya cuma satu garis, kayak nyawa terakhir di game mobile. 😅 Saya sempat mikir buat beli WiFi Extender, ya yang dijual di marketplace. Tapi begitu liat harganya, saya mikir ulang... "Emang nggak ada cara yang lebih hemat ya?" Solusinya: Bikin Sendiri WiFi Extender dari Kaleng Bekas Dan ketemulah saya dengan ide ini: bikin WiFi Extender sederhana dari kaleng minuman! Iya, kaleng soda atau kopi yang biasa kita minum dan buang begitu aja. Ternyata, benda ini bisa kita sulap jadi penguat sinyal WiFi yang cukup efektif loh! Awalny...
Baca selengkapnya

Life Hack: Cara Menyimpan Kabel Charger agar Awet dengan Klip Kertas

Gambar
Life Hack: Cara Menyimpan Kabel Charger agar Awet dengan Klip Kertas Wah, repot ya kalau kabel charger kita berantakan. Apalagi kalau sudah mulai terkelupas atau bengkok-bengkok karena asal lipat. Bisa tambah pusing kalau harus sering beli charger baru gara-gara kelalaian kecil yang bisa dicegah, hehehe. Hari ini, saya mau berbagi satu tips sederhana tapi sangat berguna: menyimpan kabel charger agar lebih awet dengan klip kertas! Iya, klip kertas yang biasa ada di meja kerja atau di laci rumah. Kamu nggak salah dengar kok. Kenapa Kabel Charger Cepat Rusak? Sebelum kita masuk ke tutorialnya, mari kita bahas dulu kenapa kabel charger cepat rusak. Biasanya ini penyebabnya: Dilipat sembarangan tanpa pengaman Digulung terlalu erat atau ditekuk di titik yang sama berulang-ulang Terinjak, tertarik, atau tersangkut saat digunakan Disimpan di tempat lembab atau berdebu Semua itu bisa memperpendek umur kabel charger kamu. Padaha...
Baca selengkapnya